Ada kejadian menarik saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan dengan memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait adanya laporan kerugian negara dalam pembelian lahan milik RS Sumber Waras.
Saat diperiksa KPK, menurut informasi yang berkembang, Ahok sempat pingsan. Ada banyak dugaan yang membuat Ahok "tak sadarkan diri". Pertama, DKI 1 itu mengalami kelelahan atau kecapean. Kedua, banyaknya tekanan yang terkait dengan hukum, mulai dari dugaan kasus korupsi RS Sumber Waras, korupsi reklamasi yang diduga melibatkan lingkaran dekatnya--Sunny Tanuwidjaja--Staf Khusus Ahok yang bertugas mengantur jadwal pertemuan Ahok dengan para perusaha, termasuk dengan Aguan.
Ketiga, penyelidikan KPK terhadap dugaan korupsi RS Sumber Waras makin menyudutkan Ahok. Pasalnya, penyidik KPK berupaya membandingkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan keterangan yang diberikan Ahok.
Berdasarkan, audit BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur, dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.
BPK juga menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras. Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.
Ketika dikonfirmasi Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati membantah kabar tersebut. Menurutnya, selama pemeriksaan Ahok dalam kondisi sehat.
''Tidak ada cerita seperti itu (Ahok pingsan),'' ujarnya, Selasa (12/4/2016).
Begitu pula dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Dia membantah Ahok pingsan saat menjalani pemeriksaan di KPK. ''Gak tuh,'' jawab Saut kepada Harian Terbit di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
BPK Ngaco
Diberitakan sebelumnya, Ahok memenuhi panggilan KPK. Dia akan diperiksa soal dugaan korupsi pengadaan lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras.
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Eks Bupati Belitung Timur itu tiba dengan mobil Toyota Land Cruiser berpelat B 1966 RFR.
Ahok sempat memberikan keterangan. Dia mengatakan datang membawa dokumen yang persis sama seperti yang dibawa untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat melakukan audit investigatif terkait pembelian lahan untuk pembangunan RS Sumber Waras.
"Persis seperti yang kita bawa untuk BPK. BPK ya semua, semua yang kita pernah bawa ke BPK. Kan BPK sudah pernah melakukan audit investigasi, itu saja," kata Ahok yang mengenakan kemeja batik cokelat di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Menurut dia, audit investigatif yang dilakukan BPK itu ngawur. Oleh karena itu, dia ingin mengetahui dari pemeriksaan ini penyidik ingin menggali keterangan apa saja dari dirinya.
"Makanya itu kan audit BPK, dan KPK sudah pernah audit investigasi ya kan? Sekarang saya pengen tahu KPK mau nanya apa. Orang jelas, BPK-nya ngaco begitu kok," ucap Ahok.
Namun, dia tak menjelaskan lebih detail maksud ngaconya audit investigatif BPK. Ahok langsung masuk lobi Gedung KPK sembari menunggu giliran naik ke atas untuk dimintai keterangan.
Saat diperiksa KPK, menurut informasi yang berkembang, Ahok sempat pingsan. Ada banyak dugaan yang membuat Ahok "tak sadarkan diri". Pertama, DKI 1 itu mengalami kelelahan atau kecapean. Kedua, banyaknya tekanan yang terkait dengan hukum, mulai dari dugaan kasus korupsi RS Sumber Waras, korupsi reklamasi yang diduga melibatkan lingkaran dekatnya--Sunny Tanuwidjaja--Staf Khusus Ahok yang bertugas mengantur jadwal pertemuan Ahok dengan para perusaha, termasuk dengan Aguan.
Ketiga, penyelidikan KPK terhadap dugaan korupsi RS Sumber Waras makin menyudutkan Ahok. Pasalnya, penyidik KPK berupaya membandingkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan keterangan yang diberikan Ahok.
Berdasarkan, audit BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur, dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.
BPK juga menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras. Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.
Ketika dikonfirmasi Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati membantah kabar tersebut. Menurutnya, selama pemeriksaan Ahok dalam kondisi sehat.
''Tidak ada cerita seperti itu (Ahok pingsan),'' ujarnya, Selasa (12/4/2016).
Begitu pula dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Dia membantah Ahok pingsan saat menjalani pemeriksaan di KPK. ''Gak tuh,'' jawab Saut kepada Harian Terbit di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
BPK Ngaco
Diberitakan sebelumnya, Ahok memenuhi panggilan KPK. Dia akan diperiksa soal dugaan korupsi pengadaan lahan untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras.
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Eks Bupati Belitung Timur itu tiba dengan mobil Toyota Land Cruiser berpelat B 1966 RFR.
Ahok sempat memberikan keterangan. Dia mengatakan datang membawa dokumen yang persis sama seperti yang dibawa untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat melakukan audit investigatif terkait pembelian lahan untuk pembangunan RS Sumber Waras.
"Persis seperti yang kita bawa untuk BPK. BPK ya semua, semua yang kita pernah bawa ke BPK. Kan BPK sudah pernah melakukan audit investigasi, itu saja," kata Ahok yang mengenakan kemeja batik cokelat di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Menurut dia, audit investigatif yang dilakukan BPK itu ngawur. Oleh karena itu, dia ingin mengetahui dari pemeriksaan ini penyidik ingin menggali keterangan apa saja dari dirinya.
"Makanya itu kan audit BPK, dan KPK sudah pernah audit investigasi ya kan? Sekarang saya pengen tahu KPK mau nanya apa. Orang jelas, BPK-nya ngaco begitu kok," ucap Ahok.
Namun, dia tak menjelaskan lebih detail maksud ngaconya audit investigatif BPK. Ahok langsung masuk lobi Gedung KPK sembari menunggu giliran naik ke atas untuk dimintai keterangan.