IntiSari9 - Media berita sempat dihebohkan dengan ulah siswi SMA Methodist 1 Medan Provinsi Sumatera Utara, Sonya Ekarina Sembiring Depari yang membentak polisi lalu lintas lalu dengan mengaku sebagai anak dari Irjen Arman Depar. Dan kini kejadian itu terulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Seorang remaja berseragam SMA Negeri 1 Makassar “melawan” saat aksi konvoinya dicegat polisi di Jl Karunrung, Makassar, Selasa (12/4/2016). Remajatersebut saat itu konvoinya bersama sejumlah remaja lain yang masih berseragam SMA Negeri 1 Makassar, namun aksi mereka dicegat polisi di depan markas Satuan Sabhara Polrestabes Makassar.
Hal itu lantaran konvoi yang mereka lakukan mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Ketika polisi mencegat dan menegur mereka, seorang siswa yang mengaku anak seorang polisi tak terima dengan apa yang dilakukan polisi.
“Bapakku polisi. Namanya Ahmad Rosma berpangkat AKP. Jabatan Kasat Reskrim (Polres) Soppeng.” ujarnya.
Ahmad Rosma sendiri memang benar nama dari Kasat Reskrim Polres Soppeng yang belum satu pekan menjabat, yang menggantikan AKP Amri Ambo Tang. Mendengar nama Ahmad Rosma ‘dicatut’, sejumlah polisi kemudian terlihat kesal.
Sayangnya kebanggaan sebagai seorang anak atau memang hanya mengaku anak karena ada hubungan kekerabatan dengan orang yang memiliki jabatan di kepolisian malah digunakan untuk membenarkan tindakan salah mereka. Bahkan dengan hal itu mereka berani melawan petugas. Yang semestinya bila benar memang anak seorang polisi atau memiliki kekerabatan dengan polisi, bisa memberi contoh baik pada anak lainnya.
Seorang remaja berseragam SMA Negeri 1 Makassar “melawan” saat aksi konvoinya dicegat polisi di Jl Karunrung, Makassar, Selasa (12/4/2016). Remajatersebut saat itu konvoinya bersama sejumlah remaja lain yang masih berseragam SMA Negeri 1 Makassar, namun aksi mereka dicegat polisi di depan markas Satuan Sabhara Polrestabes Makassar.
Hal itu lantaran konvoi yang mereka lakukan mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Ketika polisi mencegat dan menegur mereka, seorang siswa yang mengaku anak seorang polisi tak terima dengan apa yang dilakukan polisi.
“Bapakku polisi. Namanya Ahmad Rosma berpangkat AKP. Jabatan Kasat Reskrim (Polres) Soppeng.” ujarnya.
Ahmad Rosma sendiri memang benar nama dari Kasat Reskrim Polres Soppeng yang belum satu pekan menjabat, yang menggantikan AKP Amri Ambo Tang. Mendengar nama Ahmad Rosma ‘dicatut’, sejumlah polisi kemudian terlihat kesal.
Sayangnya kebanggaan sebagai seorang anak atau memang hanya mengaku anak karena ada hubungan kekerabatan dengan orang yang memiliki jabatan di kepolisian malah digunakan untuk membenarkan tindakan salah mereka. Bahkan dengan hal itu mereka berani melawan petugas. Yang semestinya bila benar memang anak seorang polisi atau memiliki kekerabatan dengan polisi, bisa memberi contoh baik pada anak lainnya.
sumber : mrseru