Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak secara tegas upaya penggusuran Gereja Protestan Minahasa di kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur. Hal ini disampaikan oleh pihak pengurus gereja bernama Richard.
Perwakilan pengurus Gereja Protestan Minahsa bernama Richard mengaku telah menemui Ahok di Balikota untuk melaporkan upaya keberatan terhadap penggusuran gereja yang akan dilakukan oleh PT Pacuan Kuda Pulomas.
Perwakilan pengurus Gereja Protestan Minahsa bernama Richard mengaku telah menemui Ahok di Balikota untuk melaporkan upaya keberatan terhadap penggusuran gereja yang akan dilakukan oleh PT Pacuan Kuda Pulomas.
Saat bertemu Ahok, Richard mendapat lampu hijau dari Ahok bahwa tidak akan ada upaya penggusuran. “Ahok menyatakan bahwa gereja tidak akan digusur, surat peringatan yang dikeluarkan tidak mencantumkan nama Gubernur dan Wali Kota Jakarta Timur” ujar Richard sebagaimana dilansir okezone, jum’at (15/4/2016).
Penggusuran Gereja di Pacuan Kuda Pulomas Tak Jelas
Satu banguan Gereja di kasawan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur rencana akan ikut digusur oleh PT Pacuan Kuda Pulomas. Meski demikian, salah seorang warga menjelaskan bahwa Gereja Protestan Minahasa itu masih belum jelas.
"Nah, gereja juga kena. Yang jadi masalah ini gereja. Pihak mereka (PT Pacuan Kuda Pulomas) belum ada pergantian apapun mengenai pergantian tempat ibadah. Ada tempatnya juga enggak, sampai sekarang dia enggak mau memperhatiin. Dia enggak mau tau," seru Richard, warga Pacuan Kuda Pulomas, Jumat (15/4/2016).
Pihak pengurus Gereja Protestan Minahasa, kata Richard, telah menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di kantornya. Namun saat ditemui, Ahok juga bingung mengenai penggusuran tersebut.
Ahok menyatakan bahwa tempat ibadah nasrani tersebut tidak akan digusur. Selain itu, lanjut Richard, surat peringatan yang dikeluarkan tidak mencantumkan nama Gubernur dan Wali Kota Jakarta Timur.
"Enggak ada paraf Gubernur apalagi Wali Kota Jakarta Timur. Cuma tulisan tembusannya saja," ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pihak dari RT dan RW tidak pernah menemui warga pacuan kuda tersebut. "Ketua RT enggak pernah ngomong," serunya.
Sebagai informasi, kawasan pacuan kuda Pulomas di Pulogadung, Jakarta Timur, akan digusur akibar dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.
Gereja Protestan Minahasa di kasawan Pacuan Kuda Pulomas ini rame menjadi perbincangan karena ada rencana akan ikut digusur akibat dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.
Kebijakan Ahok yang tidak menyetujui penggusuran Gereja ini sangat berbeda dengan kebijakan Ahok lainya terkait rumah ibadah umat Islam, yaitu saat menggusur kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, selasa(12/4/2016).
"Nah, gereja juga kena. Yang jadi masalah ini gereja. Pihak mereka (PT Pacuan Kuda Pulomas) belum ada pergantian apapun mengenai pergantian tempat ibadah. Ada tempatnya juga enggak, sampai sekarang dia enggak mau memperhatiin. Dia enggak mau tau," seru Richard, warga Pacuan Kuda Pulomas, Jumat (15/4/2016).
Pihak pengurus Gereja Protestan Minahasa, kata Richard, telah menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di kantornya. Namun saat ditemui, Ahok juga bingung mengenai penggusuran tersebut.
Ahok menyatakan bahwa tempat ibadah nasrani tersebut tidak akan digusur. Selain itu, lanjut Richard, surat peringatan yang dikeluarkan tidak mencantumkan nama Gubernur dan Wali Kota Jakarta Timur.
"Enggak ada paraf Gubernur apalagi Wali Kota Jakarta Timur. Cuma tulisan tembusannya saja," ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pihak dari RT dan RW tidak pernah menemui warga pacuan kuda tersebut. "Ketua RT enggak pernah ngomong," serunya.
Sebagai informasi, kawasan pacuan kuda Pulomas di Pulogadung, Jakarta Timur, akan digusur akibar dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.
Gereja Protestan Minahasa di kasawan Pacuan Kuda Pulomas ini rame menjadi perbincangan karena ada rencana akan ikut digusur akibat dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.
Kebijakan Ahok yang tidak menyetujui penggusuran Gereja ini sangat berbeda dengan kebijakan Ahok lainya terkait rumah ibadah umat Islam, yaitu saat menggusur kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, selasa(12/4/2016).
Musholla Ini Akhirnya Ahok Hancurkan dengan Buldoser
Pasukan Pol PP Pemerintah DKI Jakarta atas Instruksi Ahok akhirnya berhasil menghancurkan Mushola Al Jamil yang terletak di kawasan Kampung Aquarium Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara.
“Pantauan di lokasi siang ini, musholla tersebut sudah rata dengan tanah dan tidak ada perlawanan dari warga. Musholla itu rata dengan tanah setelah dibuldoser” ujar wartawan warta kota Yurike Budiman, selasa(12/4/2016).
Warga akhirnya tidak melakukan perlawanan saat boldoser meratakan Mushola Al Jamil, warga takuy ditangkap oleh Pol PP. “Mau gimana lagi, mbak, kita ngomong dikit saja sudah dicomot nanti sama petugas,” ungkap seorang warga.
Sehari sebelumnya, senin (11/4/2016) warga masih mempertahankan Musala Al Jamil, bahkan beberapa warga duduk di atap musala yang sudah dicabut kubahnya sejak kemarin.
“Kemarin kami masih sempat adakan dzikir, sampai ada yang bocor kepalanya (warga) karena bertahan di dalam dan kena pukul petugas,” ujar salah seorang warga.
Atas instruksi Ahok, Mushola Al Jamil yang terletak di kawasan Kampung Aquarium Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara dihancurkan dengan buldoser dan rata dengan tanah.
Saat itu penolakan warga tak dihiraukan, bahkan warga yang menolak kemudian ditangkap oleh aparat Polisi Pamong Praja (Pol PP).
“Pantauan di lokasi siang ini, musholla tersebut sudah rata dengan tanah dan tidak ada perlawanan dari warga. Musholla itu rata dengan tanah setelah dibuldoser” ujar wartawan warta kota Yurike Budiman, selasa(12/4/2016).
Warga akhirnya tidak melakukan perlawanan saat boldoser meratakan Mushola Al Jamil, warga takuy ditangkap oleh Pol PP. “Mau gimana lagi, mbak, kita ngomong dikit saja sudah dicomot nanti sama petugas,” ungkap seorang warga.
Sehari sebelumnya, senin (11/4/2016) warga masih mempertahankan Musala Al Jamil, bahkan beberapa warga duduk di atap musala yang sudah dicabut kubahnya sejak kemarin.
“Kemarin kami masih sempat adakan dzikir, sampai ada yang bocor kepalanya (warga) karena bertahan di dalam dan kena pukul petugas,” ujar salah seorang warga.
Atas instruksi Ahok, Mushola Al Jamil yang terletak di kawasan Kampung Aquarium Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara dihancurkan dengan buldoser dan rata dengan tanah.
Saat itu penolakan warga tak dihiraukan, bahkan warga yang menolak kemudian ditangkap oleh aparat Polisi Pamong Praja (Pol PP).
Sumber : www.islamedia.id