DUNIA MAKIN ANIH !!! SUKU POLAHE YANG HIDUP DI HUTAN GORONTALO ! BAPAK BISA NIKAHI ANAK GADISNYA ANAK BUJANG BISA NIKAHI IBUKNYA {{{ LIHAT PENJELASAN DI BAWAH INI }}}

Untuk orang-orang umum, kawin dengan saudara
kandung adalah satu pantangan, dan
bahkan juga tak dapat ditolerir.
Tetapi, hal semacam itu tak berlaku untuk suku Polahi di
pedalamanGorontalo.
Mereka sampai sekarang ini malah cuma kawin
dengan sesama saudara mereka.
“Tidak ada alternatif lain. Bila di kampung beberapa orang, disini cuma kami. Jadi kawin
saja dengan saudara, ” tutur Ibu Tanio, satu diantara wanita Suku Polahi yang
didapati di Rimba Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman,
Kabupaten Boalemo, minggu lantas.

Suku Polahi adalah suku yang masihlah hidup di pedalaman rimba Gorontalo dengan
sebagian rutinitas yang primitif.
Mereka tak mengetahui agama serta pendidikan, dan condong tidak ingin hidup
bersosialisasi dengan warga yang lain.

Walaupun sebagian keluarga Polahi telah mulai bangun rumah tetaplah, tetapi
rutinitas nomaden mereka masihlah ada.
Polahi bakal beralih tempat, bila satu diantara keluarga mereka wafat.
Nah, satu diantara rutinitas yang sampai saat ini masihlah selalu dipertahankan oleh suku
Polahi yaitu kawin dengan keluarga sendiri yang masihlah satu darah.
Hal umum untuk mereka saat seseorang bapak mengawini anak perempuannya sendiri,
demikian halnya seseorang anak lelaki kawin dengan ibunya.
Keadaan ini disadari oleh satu keluarga Polahi yang didapati di rimba Humohulo.
Kepala sukunya, Baba Manio, wafat dunia satu bulan lantas.
Memperistri Adik Sendiri
Baba Manio beristri dua, Ibu Tanio serta Hasimah. Dariperkawinan dengan Mama
Tanio, lahir Babuta serta Laiya.
Babuta yang saat ini mewarisi kepemimpinan Baba Manio memperistri adiknya sendiri,
hasil perkawinan Baba Manio dengan Hasimah.
Hasimah sendiri adalah saudara dari Baba Manio.
Nantinya anak-anak Babuta serta Laiya bakal sama-sama kawin juga.
“Kalau ingin kawin, Baba Manio membawa mereka ke sungai. Disiram dengan air
sungai lantas dibacakan mantra. Telah, hanya itu prasyaratnya, ” tutur Ibu Tanio dengan
polosnya.
Keterisolasian mereka di rimba serta ketidaktahuan mereka pada norma sosial dan
agama bikin suku Polahi tak tahu kalau inses dilarang.
Hide Original Sentences
Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif. Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya. Walau beberapa keluarga Polahi sudah mulai membangun tempat tinggal tetap, tetapi kebiasaan nomaden mereka masih ada. Polahi akan berpindah tempat, jika salah satu dari keluarga mereka meninggal. Nah, salah satu kebiasaan yang hingga sekarang masih terus dipertahankan oleh suku Polahi adalah kawin dengan keluarga sendiri yang masih satu darah. Hal biasa bagi mereka ketika seorang ayah mengawini anak perempuannya sendiri, begitu juga seorang anak laki-laki kawin dengan ibunya. Kondisi ini diakui oleh satu keluarga Polahi yang ditemui di hutan Humohulo. Kepala sukunya, Baba Manio, meninggal dunia sebulan lalu. Memperistri Adik Sendiri Baba Manio beristri dua, Mama Tanio dan Hasimah. Dariperkawinan dengan Mama Tanio, lahir Babuta dan Laiya. Babuta yang kini mewarisi kepemimpinan Baba Manio memperistri adiknya sendiri, hasil perkawinan Baba Manio dengan Hasimah. Hasimah sendiri merupakan saudara dari Baba Manio. Kelak anak-anak Babuta dan Laiya akan saling kawin juga. “Kalau mau kawin, Baba Manio membawa mereka ke sungai. Disiram dengan air sungai lalu dibacakan mantra. Sudah, cuma itu syaratnya,” ujar Mama Tanio dengan polosnya. Keterisolasian mereka di hutan dan ketidaktahuan mereka terhadap etika sosial dan agama membuat suku Polahi tidak mengerti bahwa inses dilarang.