Home » Kesehatan » Pernah Lihat Semangka yang Berongga..??? Sebaiknya Jangan Dimakan, "Berbahaya" INGAT WASPADA
Pernah Lihat Semangka yang Berongga..??? Sebaiknya Jangan Dimakan, "Berbahaya" INGAT WASPADA
00.44.00
Pernah Lihat Semangka yang Berongga..??? Sebaiknya Jangan sampai Dikonsumsi, " Beresiko "
Buah semangka yang memiliki bhs latin citrullus lanatus yakni buah dari tumbuhan merambat yang datang dari Afrika Selatan. Buah semangka sekian mudah didapati baik di pasar tradisional maupun supermarket. Buah yang mempunyai rasa manis serta mempunyai kandungan air yang banyak ini sekian nikmat bila dikonsumsi waktu cuaca panas serta waktu kehausan.
Ukuran besar tak selama-lamanya lebih baik.
Tetapi ada yang perlu diperhatikan saat tetapkan semangka untuk dikonsumsi, ada banyak petani yang sudah memakai pupuk yang mempunyai kandungan bahan kimia yang dimaksud forchlorfenuron. Pupuk itu bertindak untuk jadi besar ukuran semangka hingga 20% dengan saat panen yang relatif lebih cepat, yang selanjutnya menghadap pada keuntungan yang semakin besar. Sekurang-kurangnya itu maksud akhir perusahaan pembuat pupuk.
Ciri dari semangka yang diberi pupuk ini dapat diliat dari ukurannya yang makin besar serta memiliki warna biji yang putih tak di isi. Semangka memiliki ukuran besar memang tak mutlak akibat penggunaan pupuk itu, tetapi biji putih yg tidak di isi pada semangka yang telah masak memang mengakibatkan lantaran dampak pupuk itu. Semangka dengan pupuk tak ada forchlorfenuron
bakal memiliki biji berwarna hitam atau kecoklatan serta di isi.
Ciri lain dari semangka yang diberi pupuk kimia
forchlorfenuron ini umumnya memiliki rongga kosong berbentuk retakan dibagian inti buah. Hal semacam ini akibat ada sistem pembesaran buah yang lebih agresif kurun waktu yang relatif lebih cepat. Makin banyak forchlorfenuron dipakai dalam pemupukan, rongga ini peluang bakal akan makin terlihat karena ada pembentukan gas didalam buah yang memerlukan ruang.
Berbahayakah?
Environmental Protection Agency (EPA) atau Tubuh Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat membuka apabila forchlorfenuron berbentuk sitotoksik serta bisa menyebabkan persoalan pada kulit, serta toksisitas pernapasan jika tertelan, sekian perihal pada buah hasil pemupukan yang dikonsumsi. Meskipun tak mengakibatkan kanker, forchlorfenuron mempunyai kandungan racun yang bisa mengakibatkan persoalan yang makin besar termasuk juga memberikan lesi mortalitas serta masalah pada perut janin.
Kecuali rusaknya toksin, bahan kimia dalam pupuk dapat menebar ke lingkungan yang menyebabkan efek menyebabkan rusaknya pada kesehatan kita yang datang dari pencemaran kimia pada tumbuhan serta hewan ternak.
Wanita hamil sekian dianjurkan tidak untuk konsumsi buah ataupun sayur hasil pemupukan memakai forchlorfenuron ini. Kesempatan kelainan pada faedah pencernaan janin sekian besar.
Yang terbaik yakni, kembalilah pada product pertanian dengan sistem yang alami.
Buah organik lebih lebih menyehatkan. Banyak yang belum tahu, mari berbagi info ini
Pernah Lihat Semangka yang Berongga..??? Sebaiknya Jangan Dimakan, "Berbahaya" INGAT WASPADA
00.44.00, Kesehatan
Comment disabled