Dan parahnya, ilmu kedokteran kita belum menemukan satu pun obat paten yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara tuntas. Itulah sebabnya kanker menjadi momok yang ditakuti, menderita kanker berarti berhadap-hadapan dengan kematian
Tapi beruntunglah kita karena hidup bersama alam yang selalu menyediakan apa-apa yang kita butuhkan, termasuk obat kanker.
Sebuah rilis baru-baru ini dipublikasikan oleh TrueActivist yang menyebutkan bahwa sebuah penelitian telah dilakukan sekelompok peneliti yang menamakan diri mereka Life Science.
Para ilmuwan dalam kelompok Life Science diketahui berhasil menemukan satu zat dalam tumbuhan yang dapat membunuh 98% sel kanker payudara dalam kurun waktu kurang dari 16 jam.
Baca juga: Bukan Hanya Daging Merah, Bahan-Bahan Disekitar Kita Ini Juga Menyebabkan Kanker
Nama tumbuhan tersebut adalah Artemisinin yang apabila dikombinasikan dengan tanaman apsiuntus maka prosentasi keberhasilannya dalam menghilangkan sel kanker menjadi 100%. Luar biasa.
Awalnya Artesimin adalah obat yang digunakan para tabib zaman dulu untuk menyembuhkan penyakit malaria, namun kini berdasarkan penelitian Life Science, obat ini juga terbukti sangat efektif dalam melawan kanker.
Tanaman artemisinin adalah salah satu turunan dari tanaman Apsintus (dikenal juga dengan nama Artemisia Annua). Tanaman ini diketahui dapat menyembuhkan penyakit berat secara efektif.
Di Indonesia, daun Artemisinin dikenal dengan istilah Kenikir atau Ganjo lalai, Randa Midang di Sunda atau Ulam raja di Malaysia. Daun ini sangat harum dan memiliki kandungan beberapa zat seperti flavonoida polifenol, atsiri, saponin, lemak, kalsium, karbohiodrat dan juga protein.
Tanaman ini sebagian besar tumbuh di daerah tropis di negara Amerika Tengah dan latin dan juga di beberapa negara Asia seperti Indonesia, Filipina dan Malaysia.
Kandungan paling menakjubkan dari Artemisinin adalah memiliki zat antioksidan yang sangat tinggi yakni setara dengan 2400 mg vitamin C. Karena kandungannya tersebut, tanaman ini terbukti dapat membunuh 98% sel kanker payudara dalam waktu kurang dari 16 jam.
"Artemisinin adalah salah satu obat terbaik yang kita miliki setelah melalui waktu yang sangat lama dalam meneliti kanker, dan sekarang kami ingin terus melanjutkan penelitian kami terhadap tnaman ini," ujar koordinator peneliti Life Science, Dr. Olivo Miotto dari Unit Riset Tropis Mahidol-Oxford, MORU, Thailand.
Penelitian yang dilakukan oleh Life Science menyebutkan bahwa tanaman ini dapat membuat sel kanker mengalami apoptosis (hancur dengan sendirinya).
Artemisia sangat potensial dikembangkan di iklim seperti Indonesua terutama pada area ketinggian yakni 1000-1500 mdpl dan curah hujan paling sedikit 700-1000 mm/tahun dan intensitas cahaya yang rendah.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Silahkan Like dan Bagikan artikel ini ke teman yang lain.