Tribunnews.com
Bahkan temannya tersebut berucap kepadanya “Jika kamu mau, kamu bisa pakai kamar yang satunya lagi bersama cowok yang kamu suka.”
Namun Hasna tidak menuruti apa yang dikatakan temannya tersebut.
Hingga beberapa saat berselang, teman wanitanya yang masuk ke kamar sedikit berteriak memanggil Hasna “Hasna sini deh”.
Dengan cepat Hasna menghampiri kamar dan saat dibuka pintu, ia mendapati temannya yang wanita tengah berbaring di atas ranjang sementara sang pria berada di atasnya dengan tanpa sehelai pakaian sedikit pun.
“Beraninya kamu berbuat itu!”
Seketika itu juga Hasna langsung pergi keluar rumah tersebut sambil menangis karena menyaksikan perbuatan yang terkutuk itu. Kini ia merasa bahwa jalan hidupnya telah sesat dan tanpa tujuan yang jelas
Hasna yang dahulu suka keluar untuk bergaul berubah menjadi penyendiri dan suka merenung.
Ia juga kini tidak suka mendengarkan musik serta tidak menyukai pakaian yang terbuka seperti kelakuannya dahulu.
Kemewahan yang ada dalam rumah serta pakaiannya kini tidak lagi dikaguminya.
Di saat adzan berkumandang, hati kecilnya merasa terpanggil untuk melakukan shalat. Untunglah ada sepasang mukena dan juga sajadah bekas peninggalan nenek dari ayahnya dahulu yang pernah menginap di rumah tersebut.
Meski ayahnya seorang muslim, Hasna tak pernah melihat imam keluarga tersebut melaksanakan shalat.
Saat tubuhnya mulai merunduk dan tersungkur sujud, Hasna merasakan sebuah penyesalan yang mendalam dengan disertai kucuran airmata yang tiada henti.
Hampir satu jam ia menangis tersedu hingga membasahi mukena dan sajadah yang digunakannya.
Ia juga kini tidak suka mendengarkan musik serta tidak menyukai pakaian yang terbuka seperti kelakuannya dahulu.
Kemewahan yang ada dalam rumah serta pakaiannya kini tidak lagi dikaguminya.
Di saat adzan berkumandang, hati kecilnya merasa terpanggil untuk melakukan shalat. Untunglah ada sepasang mukena dan juga sajadah bekas peninggalan nenek dari ayahnya dahulu yang pernah menginap di rumah tersebut.
Meski ayahnya seorang muslim, Hasna tak pernah melihat imam keluarga tersebut melaksanakan shalat.
Saat tubuhnya mulai merunduk dan tersungkur sujud, Hasna merasakan sebuah penyesalan yang mendalam dengan disertai kucuran airmata yang tiada henti.
Hampir satu jam ia menangis tersedu hingga membasahi mukena dan sajadah yang digunakannya.