Kopi merupakan minuman pilihan dibanyak negara di dunia dari mulai benua Amerika hingga benua Asia – serta sekitaran 83 % orang dewasa konsumsi minuman kopi ini. Biasanya, peneliti sepakat kopi memberi faedah lebih besar dari pada resiko yang ditimbulkannya, serta di bawah ini sebagian bukti baru riset mengenai Faedah kopi yang layak anda simak.
Satu studi dari University of Southern California (USC) Norris Comprehensive Cancer Center dari Leck Medicine menyampaikan minum kopi : mengkonsumsi kopi turunkan resiko kanker kolorektal. Beberapa peneliti mengambil sample dengan lihat data dari lebih dari 5. 100 pria dan wanita, semua sudah didiagnosis dengan kanker kolorektal dalam enam bulan terakhir dan membandingkannya dengan 4. 000 orang yg tidak mempunyai kisah kanker ini. Peserta ini dapat dilaporkan konsumsi kopi espresso sesehari, minum kopi instan, tanpa ada cafein, serta disaring-bersama dengan beberapa konsumsi minuman lainnya.
Peneliti juga meminta informasi mengenai beberapa aspek lain yang bisa memengaruhi kanker kolorektal, termasuk sejarah keluarga, aktivitas fisik, merokok, serta pola makan.
di bawah ini mengenai apa itu kanker kolorektal
Kanker Colorectal, juga disebut kanker kolon atau kanker usus besar, yakni kanker yang tumbuh serta berkembang di usus besar, dubur serta usus buntu. Dengan 655. 000 kematian di semua dunia per tahun, kanker kolorektal muncul dari adenomatous polip (tumor jinak yang tumbuh di susunan usus besar atau rektum). Perkembangan ini (yang berupa jamur) biasanya jinak, namun sebagian berkembang menjadi kanker dari waktu ke waktu.
“Kami temukan kalau minum kopi dikaitkan dengan penurunan resiko kanker kolorektal, serta lebih kopi yang dikonsumsi, semakin rendah resiko, ” kata Dr Stephen Gruber, direktur USC Norris Comprehensive Cancer Center serta penulis senior studi itu.
Bahkan juga mengkonsumsi kopi secara moderat membantu mencegah kanker, menurut riset ini. Pada satu hingga dua porsi kopi per hari dikaitkan dengan adanya dampak
penurunan 26 % kemungkinan berkembangnya sel kanker kolorektal. resiko terus menurun sampai 50 % bila peserta adalah seorang peminum kopi berat, mengkonsumsi lebih dari 2, 5 porsi setiap hari. Kecenderungan ini terus-menerus, bahkan sesudah peneliti mengontrol faktor resiko lain yang dikenal. Menariknya uji klinis ini dapat berlaku untuk, kopi baik berkafein serta tanpa cafein dikaitkan dengan penurunan resiko.
“Kami agak terkejut melihat bahwa kandungan cafein tampaknya tidak ada efek buruknya, ” kata Gruber. “Hal ini menunjukkan kalau cafein saja tak bertanggung jawab atas timbulnya kanker. ”
Kopi mengandung sebagian unsur yang dapat bertanggung jawab, secara keseluruhan atau sebagian, untuk membantu kesehatan usus. Cafein serta polifenol, yang keduanya bertindak sebagai anti-oksidan, membatasi potensi pertumbuhan sel kanker. Diterpenes meningkatkan pertahanan tubuh pada kerusakan oksidatif, yang bisa berperan untuk pencegahan kanker, serta sebagian mengatakan melanoidins, yang dihasilkan selama sistem pemanggangan kopi, bisa mendorong mobilitas usus.
“Tingkat senyawa berguna per porsi kopi bisa bervariasi tergantung pada kacang, panggang serta pembuatan bir metode, ” Diterangkan penulis pertama Dr. Stephanie Schmit. “Kabar baiknya adalah bahwa data kami menyajikan penurunan resiko kanker kolorektal terlepas dari apa rasa atau bentuk kopi yang Anda sukai. ”
Serta Peminum kopi sungguh beruntung begitu banyak yang menikmati kopi di mana-mana, karena kanker kolorektaladalah kanker paling umum ketiga pada kedua jenis kelamin di AS – lima persen pria dan empat persen wanita akan memiliki resiko terkena penyakit ini selama hidup mereka. Gruber lebih lanjut, menyampaikan riset lebih dalam butuh dilakukan akan efektifnya kopi untuk kanker kolon ini.
Sumber : Schmit S, Rennert H, Rennert G, Konsumsi Gruber S. kopi dan Resiko Kanker kolorektal. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. 2016.
“Kami agak terkejut melihat bahwa kandungan cafein tampaknya tidak ada efek buruknya, ” kata Gruber. “Hal ini menunjukkan kalau cafein saja tak bertanggung jawab atas timbulnya kanker. ”
Kopi mengandung sebagian unsur yang dapat bertanggung jawab, secara keseluruhan atau sebagian, untuk membantu kesehatan usus. Cafein serta polifenol, yang keduanya bertindak sebagai anti-oksidan, membatasi potensi pertumbuhan sel kanker. Diterpenes meningkatkan pertahanan tubuh pada kerusakan oksidatif, yang bisa berperan untuk pencegahan kanker, serta sebagian mengatakan melanoidins, yang dihasilkan selama sistem pemanggangan kopi, bisa mendorong mobilitas usus.
“Tingkat senyawa berguna per porsi kopi bisa bervariasi tergantung pada kacang, panggang serta pembuatan bir metode, ” Diterangkan penulis pertama Dr. Stephanie Schmit. “Kabar baiknya adalah bahwa data kami menyajikan penurunan resiko kanker kolorektal terlepas dari apa rasa atau bentuk kopi yang Anda sukai. ”
Serta Peminum kopi sungguh beruntung begitu banyak yang menikmati kopi di mana-mana, karena kanker kolorektaladalah kanker paling umum ketiga pada kedua jenis kelamin di AS – lima persen pria dan empat persen wanita akan memiliki resiko terkena penyakit ini selama hidup mereka. Gruber lebih lanjut, menyampaikan riset lebih dalam butuh dilakukan akan efektifnya kopi untuk kanker kolon ini.
Sumber : Schmit S, Rennert H, Rennert G, Konsumsi Gruber S. kopi dan Resiko Kanker kolorektal. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. 2016.
CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO
![Ternya Pemilik Metro TV Adalah "James Riady" Bukan Milik "Surya Paloh"... [Sebarkan]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwrdD00owPGUdtpxKUQEnx3fa11ys231by6S3n8EAA92Cq5De1Uv0ZM4Oqyo1BbNvs2WaSxbSqpf3kSI3B8Ytvw4xJxOAldUtFq0nDBDi07V4Smn3A5G2LWcb46GvgRiNjYNXkYnHUI4CT/s72-c/Screenshot_29.png)
