Home » islami » PBNU: SEMUA TERORIS DI INDONESIA WAHABI LIHAT PENJELASAN DI BAWAH INI {{{ TOLONG DI SHARE YA ? }}}
PBNU: SEMUA TERORIS DI INDONESIA WAHABI LIHAT PENJELASAN DI BAWAH INI {{{ TOLONG DI SHARE YA ? }}}
21.21.00
PBNU : Semuanya Teroris di RI Wahabi
● *MOU POLRI -PBNU* : Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian serta Ketum PBNU Said Aqil Siradj di tandatangani MoU mengenai Perlakuan Perseteruan Sosial serta Ujaran Kebencian (Hate Speech) di Gedung Mahameru Mapolda Jawa timur, Jalan Ahmad Yani Surabaya Kamis (1/9)
● Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj menekan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian MA PhD selekasnya membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pasalnya, Ormas ini telah terang tidak ingin terima ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, serta UUD 1945 lantaran mereka menginginkan membangun khilafah Islamiyah di Indonesia.
● “HTI mesti kita anggap musuh berbarengan. Mereka anti-nation (nasionalis), anti-negara kebangsaan. Menginginkan membangun khilafah seperti jaman Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, serta Ali bin Abi Thalib. Mimpinya seperti itu.
● Kembali pada pernyataan KH Said Aqil, terkecuali HTI dia juga mengusulkan Kapolri membubarkan organisasi yang membahayakan NKRI yang lain seperti Majelis Mujahidin, serta Jamaah Takfir Wal Pindah.
● Langkah seperti ini sempat juga dicontohkan Nabi Muhammad saw waktu buka Kota Madinah. Bahkan juga Allah sendiri dalam satu diantara surat Alqurán memerintahkan pada Rasulullah untuk memerangi golongan munafik serta orang yang sukai bikin teror (zalim) mengatasnamakan agama di Madinah agar diperangi serta janganlah dikira sebagai saudara atau tetangga. “Kita disini harus juga sekian, usir beberapa orang yang sukai menyebar teror mengatasnamakan agama dari Indonesia, ” tuturnya.
● Untuk NU, rencana bernegara itu terang merujuk rencana pemikiran Hadratus Syekh KH Hasyim Asyári pendiri NU yang dicetuskan pada 1914 dimana Islam serta nasionalisme (kebangsaan) mesti menyatu serta janganlah dipertentangkan.
● Di segi lain, Ketum PBNU ini dapat mengingatkan pada Kapolri agar memonitor sebagian pondok pesantren di Indonesia sebagai penyebar memahami radikalisme yang selangkah lagi jadi gerakan terorisme yang bisa meneror keutuhan NKRI.
● “Ada 20 pesantren, semua Wahabi. Wahabi memanglah bukan teroris namun ajarannya berlebihan. Kita ini semua dikira bid’ah serta musyrik lantaran menurut mereka Maulid Nabi itu bid’ah, Isra’ Miraj bid’ah, ziarah pendam musyrik, haul musyrik, serta semua masuk neraka. Kami cemas murid mereka mengerti bila demikian bisa dibunuh dong orang ini lantaran kerjaannya musyrik semuanya, ” jelas Kang Said.
● *Teroris di RI Keluaran Wahabi*
● Ia juga berani meyakinkan kalau pelaku teroris lokal yaitu keluaran pesantren wahabi. Misalnya pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon, Saifuddin, yaitu alumni dari Pesantren As-Sunnah di Desa Kali Tanjung, Kecamatan Graksan, Cirebon Selatan.
● Lalu pelaku bom hotel Ritz Charton, Syarifufin, dari Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, juga keluaran As-Sunnah. Serta direktur pesantren itu bernama Salim Bajri Yusuf Ba’itsa.
● Diluar itu, Ahmadd Yusuf dari Cirebon Timur, pelaku bom Gereka Bethel di Solo, juga keluaran pesantren Wahabi. Lalu yang mati di Jalan Thamrin Jakarta itu semuanya alumni dari pesantren beraliran Wahabi seperti Bahrun Naim, Afifi dari Subang, Dian Ali dari Tegal, Muazzam dari Desa Kedung Wungu, Kecamatan Karang Ampel, Indramayu.
● “Abu Wardah, Santoso, Amrozi, Ali Gufron, Imam Samudra, Dul Matin serta Umar Patek yang mertuanya bernama H Shofi yang memiliki satu diantara Pom bensin di Pemalang, Jawa Tengah juga alumni pesantren berpaham Wahabi, ” terang KH Said Agil Siradj.
● *Kapolri : NU Pendiri NKRI*
● Kembali pada penandatangan MoU PBNU-Polri dalam perlakuan perseteruan sosial serta ujaran kebencian (hate speech), Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipilihnya NU begitu pas. Sebab, NU adalah satu diantara elemen pendiri bangsa Indonesia hingga melindungi keutuhan NKRI juga jadi tanggung jawab besar warga nahdliyin.
● Menurut Tito, sebelumnya Indonesia merdeka ada empat grup yang ikut berjasa besar dalam pendirian NKRI. Namun cuma tiga grup yang setuju negara Indonesia yang bakal didirikan sebaiknya dapat mengakomodir kebhinekaan, toleransi serta nasionalis.
● “Tiga elemen itu yaitu grup nasionalis yang dimotori Soekarno-Hatta, grup laskar pemuda yang melahirkan TNI/Polri, serta grup Islam moderat yang diwakili NU. Hingga NU yaitu pendiri bangsa yang harus melindungi keutuhan NKRI, ” tegasnya.
● Pertimbangan yang lain, kata Tito, organisasi keagamaan yang mempunyai anggota sekitaran 93 juta itu mempunyai jaringan yang begitu besar serta mempunyai ideologi yang moderat (toleransi) hingga dapat disinergikan dengan Polri serta TNI yang mempunyai pekerjaan melindungi keamanan serta pertahanan Indonesia.
PBNU: SEMUA TERORIS DI INDONESIA WAHABI LIHAT PENJELASAN DI BAWAH INI {{{ TOLONG DI SHARE YA ? }}}
21.21.00, Berita , islami
Comment disabled